Ada yang tau apa itu ‘Daeboreum’? ini bukan nama makanan Korea atau semacamnya lho !!
Dalam bahasa korea, Daeboreum atau Jeongwol Daeboreum berasal dari kata, jeongwol berarti ‘bulan pertama’, dae berarti ‘besar’, dan boreum yang berarti ‘bulan purnama’.

Perayaan Daeboreum ini bertujuan untuk menghalau nasib buruk dan arwah jahat. Makanan yang dihidangkan dimaksudkan agar orang tetap beruntung dan sehat sepanjang tahun. Di pulau Jeju, Daeboreum dirayakan besar-besaran dalam bentuk Festival Api Jeongwol Daeboreum.

Pada pagi hari di perayaan Daeboreum dihidangkan makanan bernama Ogokbap, yang dibuat dari beras, millet, sorgum, kacang dan kacang azuki. Dipercaya jika Ogokbap dimakan bersama 3 keluarga lain bisa membawa keberuntungan sepanjang tahun. Setelah itu, ogokbap yang sengaja disisakan diberikan kepada ternak bersama sayur-sayuran liar. Bila ternak (terutama sapi) memakan ogokbap terlebih dulu, maka diramal ternak itu akan gemuk2 tahun itu. Sebaliknya, jika ternak memakan sayuran lebih dulu, maka ternak tahun itu dikuatirkan menjadi kurus. Hidangan lain selain ogokbap adalah Yaksik yang dibuat dari ketan, kastanya, madu, kacang pinus, saus, dan minyak wijen.

Setelah sarapan, penduduk saling memecahkan kulit berbagai jenis kacang berkulit keras dan memakan kacangnya, tradisi ini disebut Bureom. Tradisi makan kacang ini bertujuan untuk menghalau buseureum (berbagai penyakit kulit) dan membuat gigi kuat. Diyakini bahwa hantu dan arwah jahat takut dengan suara keras kulit kacang yang pecah.
Setelah itu penduduk mendaki gunung untuk melihat bulan purnama. Orang yang pertama melihat bulan purnama dipercaya akan beruntung sepanjang tahun. Tradisi mendaki gunung ini disebut Dalmaji.
Di pedesaan, anak-anak melakukan permainan Jwibulnori, yaitu dengan cara serpihan kayu kering dimasukkan dalam kaleng kosong yang diberi kawat panjan. Lalu api dinyalakan dan diputar-putar. Api yang berjatuhan di ladang atau sawah diyakini dapan mengusir tikus dan hama.